Samarinda, 3 Juni 2025 — Insiden kebakaran di BIGmall Samarinda pada Senin malam (2/6) mengejutkan banyak warga. Peristiwa ini menimbulkan kepanikan pengunjung dan karyawan yang tengah beraktivitas di pusat perbelanjaan terbesar di ibu kota Kalimantan Timur itu. Meskipun tidak menimbulkan korban jiwa, kebakaran tersebut mengungkap fakta-fakta menarik, termasuk sistem proteksi mal yang diuji secara nyata oleh insiden ini.
Kronologi Kebakaran
Kebakaran terjadi sekitar pukul 20.15 WITA saat suasana mal masih cukup ramai. Api diduga berasal dari salah satu tenant di lantai dua yang bergerak di sektor kuliner. Kepulan asap tebal pertama kali terlihat dari area belakang dapur tenant tersebut sebelum menyebar ke sekitarnya.
Para pengunjung yang menyadari adanya asap langsung melaporkan kejadian tersebut kepada petugas keamanan mal. Tak lama berselang, sistem alarm kebakaran otomatis berbunyi dan petugas pemadam internal langsung bergerak cepat untuk melakukan evakuasi awal sambil menunggu bantuan dari Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Disdamkar) Kota Samarinda.
Tenant yang Terbakar
Menurut keterangan resmi manajemen BIGmall Samarinda, tenant yang menjadi sumber api adalah salah satu restoran cepat saji yang cukup populer. Api diduga berasal dari korsleting pada salah satu alat pemanas di dapur. Selain restoran tersebut, dua tenant di sekitarnya juga terdampak, mengalami kerusakan pada bagian plafon dan barang dagangan akibat asap dan air pemadaman.
Tenant-tenant yang terdampak di antaranya:
-
Chicken Grill Express (sumber api utama)
-
Boba Bliss (mengalami kerusakan ringan akibat asap)
-
ToyLand (bagian belakang terbakar sebagian)
Beruntung, proses evakuasi berjalan lancar berkat tanggap cepat petugas dan kesigapan pengunjung. Tidak ada korban jiwa atau luka serius yang dilaporkan hingga saat ini.
Sistem Proteksi Mal: Ujian Nyata
Insiden kebakaran ini sekaligus menjadi ujian terhadap sistem proteksi kebakaran yang dimiliki BIGmall Samarinda. Berdasarkan observasi di lapangan dan keterangan dari pihak pengelola, sistem pemadam internal berfungsi dengan cukup baik. Sprinkler otomatis aktif begitu sensor mendeteksi panas tinggi, dan alarm berbunyi tepat waktu.
Namun, beberapa pengunjung sempat mengeluhkan ketidakjelasan informasi evakuasi di awal kejadian. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun sistem teknis bekerja, masih ada ruang untuk perbaikan dalam hal komunikasi darurat dan pelatihan kru.
Pihak manajemen BIGmall Samarinda pun memberikan pernyataan resmi:
“Kami sangat menyesalkan insiden ini dan bersyukur tidak ada korban jiwa. Kami akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap sistem proteksi dan SOP evakuasi untuk memastikan kejadian seperti ini tidak terulang di masa depan.”
Respon Cepat Damkar
Tim dari Disdamkar Samarinda tiba di lokasi sekitar 10 menit setelah laporan masuk. Mereka segera mengambil alih proses pemadaman dan dalam waktu 30 menit, api berhasil dipadamkan sepenuhnya. Proses pendinginan dilakukan hingga dini hari untuk memastikan tidak ada titik api yang tersisa.
Menurut Kepala Disdamkar Samarinda, kebakaran di pusat perbelanjaan seperti BIGmall memang membutuhkan penanganan cepat dan tepat, mengingat potensi kerugian besar baik secara ekonomi maupun keselamatan manusia.
“Kami apresiasi kecepatan tim pemadam internal BIGmall. Ini contoh sinergi yang cukup baik meski tetap perlu ditingkatkan,” ujarnya.
Dampak Sementara & Penutupan Area
Beberapa area di lantai dua mal tersebut ditutup sementara untuk proses pembersihan dan investigasi. Aktivitas tenant lainnya tetap berjalan dengan pengawasan ketat, dan pihak pengelola memastikan bahwa operasional akan kembali normal dalam waktu dekat.
Masyarakat yang hendak berkunjung ke BIGmall Samarinda diimbau untuk mematuhi arahan keamanan dan mengikuti jalur evakuasi yang ditandai, sebagai bentuk kesiapsiagaan bersama.
Perlu Edukasi & Evaluasi Rutin
Kebakaran BIGmall Samarinda menyadarkan kita akan pentingnya sistem proteksi aktif dan edukasi kebencanaan di ruang publik. Mal sebagai tempat berkumpulnya banyak orang harus dilengkapi dengan fasilitas keamanan yang tidak hanya lengkap, tetapi juga diuji secara rutin.
Pengelola BIGmall berjanji akan mengadakan simulasi kebakaran rutin ke depan, serta meningkatkan pelatihan karyawan agar lebih tanggap dalam situasi darurat.
Dengan adanya kejadian ini, harapannya masyarakat dan pengelola tempat umum lainnya bisa lebih waspada dan proaktif dalam mencegah insiden serupa.