Balikpapan, Kalimantan Timur — Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Balikpapan mengeluarkan peringatan dini terkait potensi angin puting beliung yang bisa terjadi selama masa peralihan musim atau pancaroba. Masyarakat diminta meningkatkan kewaspadaan terhadap fenomena cuaca ekstrem ini, khususnya pada siang hingga sore hari.
Kepala BMKG Balikpapan, Diyan Novrida, menyampaikan bahwa masa pancaroba adalah periode yang rawan munculnya cuaca ekstrem. Hal ini disebabkan oleh ketidakstabilan atmosfer akibat peralihan dari musim hujan ke musim kemarau.
“Masyarakat diimbau untuk waspada terhadap kemungkinan terjadinya hujan lebat disertai angin kencang, kilat atau petir, bahkan potensi angin puting beliung,” ujar Diyan saat konferensi pers, Selasa (29/4/2025).
Ciri-Ciri Angin Puting Beliung di Masa Pancaroba
BMKG Balikpapan menjelaskan bahwa angin puting beliung biasanya terjadi secara lokal, berdurasi singkat, dan dapat menyebabkan kerusakan signifikan. Kejadian ini kerap muncul pada siang hingga sore hari, terutama ketika cuaca terasa panas terik di pagi hari, lalu tiba-tiba mendung dan muncul awan cumulonimbus (CB).
“Jika masyarakat melihat awan gelap menggumpal seperti bunga kol dan disertai angin yang mulai berhembus kencang secara tiba-tiba, sebaiknya segera mencari tempat aman,” tambah Diyan.
BMKG Balikpapan juga mencatat adanya peningkatan aktivitas pembentukan awan CB dalam beberapa hari terakhir di wilayah Kalimantan Timur, termasuk Balikpapan, Samarinda, dan sekitarnya.
Dampak Potensial dan Langkah Antisipasi
Angin puting beliung bisa merobohkan pohon, merusak atap rumah, hingga menyebabkan kecelakaan lalu lintas akibat jarak pandang terbatas dan jalan licin. Oleh karena itu, BMKG Balikpapan mengimbau masyarakat agar tidak berlindung di bawah pohon saat hujan deras dan menghindari papan reklame atau bangunan semi permanen.
“Jika memungkinkan, tunda aktivitas luar ruangan ketika cuaca mulai berubah drastis,” jelas Diyan.
Pihak BMKG Balikpapan juga mengingatkan para nelayan dan pengguna transportasi laut untuk memperhatikan prakiraan cuaca sebelum melaut, karena kondisi gelombang bisa ikut meningkat saat cuaca ekstrem.
Peran BMKG Balikpapan dalam Mitigasi Bencana
Sebagai lembaga yang bertugas memantau kondisi meteorologi di Kalimantan Timur, BMKG Balikpapan aktif memberikan informasi terkini melalui berbagai saluran, termasuk media sosial, aplikasi InfoBMKG, serta kerja sama dengan pemerintah daerah dan BPBD setempat.
“Informasi prakiraan cuaca harian selalu kami perbarui. Masyarakat dapat mengaksesnya dengan mudah melalui aplikasi atau website resmi BMKG,” kata Diyan.
BMKG Balikpapan juga rutin memberikan edukasi kepada masyarakat terkait tanda-tanda cuaca ekstrem dan langkah mitigasinya, khususnya di sekolah-sekolah dan komunitas lokal.
Dukungan Pemerintah Daerah dan Masyarakat
Pemerintah Kota Balikpapan menyatakan siap berkoordinasi dengan BMKG dan instansi terkait dalam mengantisipasi dampak cuaca ekstrem di masa pancaroba. Wali Kota Balikpapan, Rahmad Mas’ud, meminta seluruh jajaran untuk siaga menghadapi potensi bencana hidrometeorologi.
“Kami minta camat dan lurah untuk menyampaikan peringatan ini kepada warga. Koordinasi dengan BPBD dan BMKG Balikpapan akan terus ditingkatkan,” ujarnya.
Sementara itu, masyarakat diharapkan dapat berperan aktif dengan tidak membuang sampah sembarangan, menjaga kebersihan saluran air, serta melaporkan kondisi berbahaya kepada pihak berwenang.
Penutup: Tetap Waspada, Tapi Tidak Panik
BMKG Balikpapan menegaskan bahwa kewaspadaan tinggi tidak berarti harus panik. Dengan memahami informasi cuaca dan menerapkan langkah antisipatif, risiko dari angin puting beliung dan cuaca ekstrem lainnya dapat diminimalkan.
“Keselamatan masyarakat adalah prioritas kami. Tetap ikuti informasi resmi dan jangan mudah percaya kabar hoaks,” pungkas Diyan.
Untuk informasi lebih lanjut, masyarakat dapat menghubungi posko BMKG Balikpapan atau mengakses aplikasi InfoBMKG yang tersedia di smartphone.