Samarinda Bergerak: Dinkes Libatkan OPD Tekan Angka Stunting

- Jurnalis

Rabu, 7 Mei 2025 - 15:42 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

SAMARINDA – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Samarinda mengintensifkan upaya penurunan angka stunting dengan mengajak seluruh perangkat daerah di lingkungan Pemerintah Kota Samarinda untuk terlibat aktif dalam kampanye penanggulangan masalah tersebut. Langkah ini diambil sebagai bagian dari komitmen bersama untuk mencapai target nasional prevalensi stunting di bawah 14 persen pada tahun 2024.

Kepala Dinkes Samarinda, dr. Ismid Kusasih, menegaskan bahwa penanganan stunting tidak dapat hanya dilakukan oleh sektor kesehatan, melainkan membutuhkan sinergi lintas sektor. Oleh karena itu, Dinkes Samarinda menggandeng berbagai perangkat daerah, mulai dari Dinas Pendidikan, Dinas Sosial, Dinas Pekerjaan Umum, hingga kecamatan dan kelurahan untuk terlibat dalam kampanye terpadu.

“Stunting bukan hanya soal gizi, tapi juga tentang sanitasi, air bersih, pendidikan ibu, hingga kondisi ekonomi keluarga. Maka kami mengajak semua pihak yang memiliki peran strategis untuk turun tangan,” ujar Ismid dalam pertemuan koordinasi lintas sektor yang digelar di Balai Kota Samarinda, Senin (6/5).

Kampanye Terpadu Lewat Program Aksi Nyata

Dinkes Samarinda merancang sejumlah program aksi nyata sebagai bagian dari kampanye penurunan stunting. Salah satunya adalah program “Bersama Lawan Stunting” yang menargetkan wilayah-wilayah dengan prevalensi stunting tertinggi berdasarkan data Puskesmas dan survei lapangan.

Dalam program ini, Dinkes Samarinda akan menurunkan tim kesehatan ke rumah-rumah keluarga berisiko stunting untuk memberikan edukasi gizi, layanan pemeriksaan kesehatan gratis, hingga pendampingan bagi ibu hamil dan balita. Selain itu, pelatihan kader posyandu dan penyuluh kesehatan masyarakat juga akan diperkuat.

Baca Juga :  Timnas Indonesia Siap Tempur Hadapi China dan Jepang di Kualifikasi Piala Dunia 2026

“Kami sudah identifikasi 10 kelurahan prioritas. Di sana, pendekatan intervensi gizi spesifik dan sensitif akan dilakukan secara simultan. Perangkat daerah terkait akan menyokong dari sisi pembangunan infrastruktur dasar dan pemberdayaan ekonomi,” jelas Ismid.

Kolaborasi Jadi Kunci

Wali Kota Samarinda, Andi Harun, yang hadir dalam kegiatan tersebut, menyampaikan dukungan penuh atas langkah Dinkes Samarinda. Ia menekankan pentingnya kerja kolaboratif yang terintegrasi agar upaya percepatan penurunan stunting dapat berhasil secara merata.

“Instruksi saya jelas: semua OPD harus mendukung penuh program penurunan stunting. Ini bukan hanya tugas Dinkes, tapi tugas kita bersama. Kesehatan generasi penerus harus jadi prioritas,” tegas Andi Harun.

Menurutnya, Pemkot Samarinda telah mengalokasikan anggaran khusus dalam APBD 2024 untuk mendukung kegiatan intervensi stunting. Selain itu, kerja sama dengan pihak swasta, akademisi, dan lembaga masyarakat akan terus diperluas.

Peran Keluarga dan Masyarakat

Selain pendekatan kelembagaan, Dinkes Samarinda juga mengedepankan pentingnya peran keluarga dan masyarakat dalam menekan angka stunting. Sosialisasi secara masif dilakukan melalui berbagai media, termasuk penyuluhan di posyandu, kampanye digital, hingga penyebaran leaflet edukatif di fasilitas umum.

Baca Juga :  Exploring the Nutritional Benefits of Fruits in a Healthy and Balanced Diet

Menurut dr. Ismid, keluarga adalah benteng utama dalam menjaga asupan gizi anak. Oleh karena itu, edukasi kepada ibu hamil, ibu menyusui, dan keluarga muda menjadi sasaran utama.

“Kami ingin masyarakat sadar bahwa mencegah stunting dimulai dari rumah. Dari mulai pola makan sehat, pemberian ASI eksklusif, hingga memantau tumbuh kembang anak di posyandu. Semua itu sangat penting,” katanya.

Tantangan dan Harapan

Meski angka stunting di Samarinda menunjukkan tren penurunan dalam tiga tahun terakhir, Dinkes Samarinda menyebut masih terdapat tantangan besar, seperti keterbatasan akses air bersih di beberapa wilayah pinggiran dan rendahnya kesadaran sebagian masyarakat terhadap pola asuh sehat.

Dinkes juga menyoroti pentingnya data yang valid dan terintegrasi untuk memetakan kondisi riil di lapangan. Oleh karena itu, pada tahun ini, Dinkes Samarinda bekerja sama dengan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) dan Dinas Kependudukan untuk melakukan pendataan ulang berbasis keluarga berisiko stunting.

Ismid berharap dengan adanya sinergi antarsektor dan dukungan masyarakat, target nasional penurunan stunting bisa dicapai lebih cepat di Samarinda.

“Kita ingin Samarinda jadi kota yang sehat, bukan hanya secara fisik tapi juga generasi penerusnya tumbuh cerdas dan kuat. Semua ini dimulai dari langkah hari ini,” pungkasnya.

Berita Terkait

Pemprov Kaltim Siapkan Rencana Penanganan Banjir, Anggarkan Rp 100 M per Daerah
Jalur Afirmasi SPMB 2025: Syarat dan Kuota Terbaru
Rudy Mas’ud Perkuat Tenaga Kesehatan Kaltim Lewat Program Gratispol Khusus
Dapat Kucuran Dana Hibah, KONI Paser Tegaskan Pengcab Harus Miliki Klub Resmi
Terungkap! Fakta di Balik Kebakaran BIGmall Samarinda: Tenant yang Terbakar & Evaluasi Sistem Proteksi Mal
Ribuan Jemaah Haji Furoda Terancam Gagal Berangkat ke Tanah Suci Akibat Visa Belum Terbit
Ini Modus Penipuan Jemaah Haji yang Marak Terjadi di Makkah
Terungkap! Praktik Prostitusi Online di IKN, Satu Muncikari Diamankan Polda Kaltim
Berita ini 3 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 13 Juni 2025 - 14:32 WIB

Pemprov Kaltim Siapkan Rencana Penanganan Banjir, Anggarkan Rp 100 M per Daerah

Rabu, 11 Juni 2025 - 10:46 WIB

Jalur Afirmasi SPMB 2025: Syarat dan Kuota Terbaru

Selasa, 10 Juni 2025 - 14:13 WIB

Rudy Mas’ud Perkuat Tenaga Kesehatan Kaltim Lewat Program Gratispol Khusus

Selasa, 3 Juni 2025 - 13:41 WIB

Terungkap! Fakta di Balik Kebakaran BIGmall Samarinda: Tenant yang Terbakar & Evaluasi Sistem Proteksi Mal

Jumat, 30 Mei 2025 - 10:44 WIB

Ribuan Jemaah Haji Furoda Terancam Gagal Berangkat ke Tanah Suci Akibat Visa Belum Terbit

Berita Terbaru

Nasional

Jalur Afirmasi SPMB 2025: Syarat dan Kuota Terbaru

Rabu, 11 Jun 2025 - 10:46 WIB