Gubernur Kalimantan Timur, Rudy Mas’ud, melakukan pertemuan strategis dengan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, guna membahas potensi kerja sama pengembangan sektor pertanian. Pertemuan yang berlangsung di Kantor Gubernur Kalimantan Timur ini menjadi momentum penting bagi kedua pemimpin daerah dalam mendorong pertanian sebagai sektor unggulan yang modern, inklusif, dan berkelanjutan.
Pertemuan tersebut berfokus pada upaya pertukaran pengalaman dan strategi dalam mengelola sektor pertanian. Rudy Mas’ud menegaskan bahwa Kalimantan Timur memiliki potensi besar di bidang pertanian, terutama karena ketersediaan lahan yang luas dan subur. Namun, ia juga mengakui masih banyak tantangan yang harus dihadapi, seperti keterbatasan infrastruktur dan kurangnya sumber daya manusia yang terampil di sektor tersebut.
Di sisi lain, Dedi Mulyadi membawa pengalaman dari Jawa Barat dalam mengelola pertanian berbasis masyarakat dan kearifan lokal. Ia menekankan pentingnya peran petani sebagai pilar utama sektor pertanian, serta perlunya dukungan dari pemerintah dalam bentuk penyuluhan, akses pasar, hingga penyediaan sarana produksi.
Dalam pertemuan tersebut, kedua gubernur sepakat menjajaki sejumlah peluang kerja sama, antara lain:
-
Pertukaran Pengetahuan dan Teknologi
Kalimantan Timur dan Jawa Barat akan mendorong pertukaran teknologi pertanian dan pembelajaran antarpetani sebagai upaya peningkatan produktivitas dan efisiensi. -
Pengembangan Infrastruktur Pertanian
Kolaborasi juga akan difokuskan pada penguatan infrastruktur pertanian, seperti irigasi, akses jalan tani, dan fasilitas pascapanen yang menjadi kebutuhan dasar dalam meningkatkan hasil pertanian. -
Pemberdayaan Petani Muda
Salah satu program yang dibahas adalah pelibatan generasi muda melalui pelatihan dan insentif agar lebih banyak anak muda tertarik menekuni sektor pertanian. -
Peningkatan Akses Pasar
Pembukaan pasar nasional dan internasional untuk produk unggulan masing-masing provinsi menjadi fokus kerja sama, guna memberikan nilai tambah dan stabilitas harga bagi petani.
Rudy Mas’ud juga menyinggung dan memberikan dukungan penuh terhadap program unggulannya, yaitu “Petani Berdasi” yang merupakan bagian dari visi besar bersama pasangannya Seno Aji dalam membangun Kalimantan Timur. Program ini bertujuan untuk merombak paradigma lama bahwa bertani hanya untuk kaum tradisional. Sebaliknya, ia ingin menampilkan pertanian sebagai sektor yang modern, menjanjikan, dan layak ditekuni oleh generasi muda dan profesional.
“Melalui ‘Petani Berdasi’, kami ingin menjadikan pertanian sebagai sektor yang tidak hanya berorientasi pada produksi, tapi juga pada nilai tambah dan keberlanjutan. Kami ingin anak-anak muda Kaltim melihat pertanian sebagai masa depan,” ujar Rudy Mas’ud dalam pertemuan tersebut.
Kolaborasi ini juga diharapkan mampu menjadi contoh bagi provinsi lain di Indonesia. Rudy Mas’ud dan Dedi Mulyadi menyatakan bahwa kerja sama lintas wilayah seperti ini penting dalam rangka membangun ketahanan pangan nasional. Dengan menyatukan keunggulan sumber daya alam Kalimantan Timur dan pengalaman manajerial Jawa Barat, kedua pemimpin yakin dapat menciptakan lompatan besar dalam pembangunan sektor pertanian.
“Dengan kolaborasi dan komitmen bersama, kami ingin menciptakan model pertanian yang bukan hanya kuat secara ekonomi, tapi juga inklusif dan berkelanjutan bagi masyarakat,” tambah Dedi Mulyadi.
Langkah awal ini diharapkan segera ditindaklanjuti dengan pembentukan tim teknis dari kedua provinsi untuk merumuskan program kerja dan implementasi lapangan. Dalam waktu dekat, uji coba kerja sama akan dimulai di beberapa wilayah percontohan sebagai dasar untuk ekspansi program secara menyeluruh.
Pertemuan Rudy Mas’ud dan Dedi Mulyadi menandai babak baru sinergi antardaerah yang saling melengkapi. Di tengah tantangan global seperti krisis pangan dan perubahan iklim, kolaborasi seperti ini memberikan harapan bahwa sektor pertanian Indonesia bisa bangkit dan menjadi tulang punggung ekonomi nasional yang tangguh.