SANGATTA UTARA – Warga Jalan Poros Kanal 2, Sangatta Utara, Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur, digegerkan dengan penemuan mengerikan pada Minggu pagi (26/5/2025). Sebuah totebag berisi jasad bayi ditemukan di saluran air oleh seorang warga yang hendak memancing.
Penemuan tersebut sontak menarik perhatian warga sekitar yang segera melaporkan kejadian itu ke pihak berwenang. Polisi yang menerima laporan langsung bergerak cepat menuju lokasi kejadian dan memasang garis polisi untuk mengamankan area.
Ditemukan oleh Warga Saat Pagi Hari
Menurut keterangan salah satu saksi mata, Sahrul (38), ia awalnya tidak menyangka bahwa tas kain yang tergeletak di tepi kanal tersebut menyimpan sesuatu yang tragis. “Awalnya saya kira cuma tas biasa yang dibuang orang. Tapi lama-lama curiga, karena dari jauh ada bau menyengat,” ujar Sahrul kepada awak media.
Setelah didekati, Sahrul terkejut melihat ada cairan mencurigakan mengalir dari tas tersebut. Ketika mencoba membuka sedikit bagian atas totebag, ia melihat bagian tubuh bayi yang sudah tidak bernyawa. Ia pun langsung panik dan memanggil warga sekitar untuk segera melaporkan temuan itu ke pihak kepolisian.
Kondisi Jasad dan Proses Identifikasi
Kapolres Kutai Timur, AKBP Arif Prasetya, yang memimpin olah tempat kejadian perkara (TKP), mengonfirmasi bahwa isi dalam tas tersebut adalah jasad bayi yang diperkirakan baru dilahirkan. “Kami menemukan totebag berisi jasad bayi berjenis kelamin perempuan. Berdasarkan hasil pemeriksaan awal, bayi tersebut kemungkinan besar baru berusia beberapa jam sebelum ditemukan,” jelasnya.
Pihak kepolisian bekerja sama dengan tim Inafis dan dokter forensik dari RSUD Kudungga Sangatta untuk melakukan autopsi guna mengetahui penyebab kematian bayi tersebut. “Kami masih menunggu hasil autopsi lengkap. Namun sementara ini tidak ditemukan luka serius atau tanda kekerasan di tubuh korban. Tapi tentu semua masih dalam tahap penyelidikan,” tambah Kapolres.
Polisi Selidiki Identitas dan Pelaku
Hingga berita ini diturunkan, polisi masih melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengungkap siapa yang membuang jasad bayi dalam totebag tersebut. Beberapa saksi dari warga sekitar sudah dimintai keterangan. Selain itu, CCTV dari sejumlah rumah dan toko di sekitar lokasi mulai dikumpulkan untuk melacak keberadaan pelaku.
“Kami menduga bayi ini dibuang tidak lama setelah dilahirkan. Kemungkinan pelaku mencoba menyembunyikan kehamilan atau tidak menginginkan keberadaan anak tersebut. Tapi kami tidak ingin berspekulasi lebih jauh sebelum penyelidikan selesai,” tegas AKBP Arif Prasetya.
Reaksi Warga dan Pemerintah Setempat
Penemuan totebag berisi jasad bayi ini memicu keprihatinan mendalam dari masyarakat. Banyak warga yang datang ke lokasi untuk menyampaikan rasa duka, beberapa bahkan membawa bunga dan lilin sebagai simbol belasungkawa.
Lurah Sangatta Utara, Ibu Fitriani, mengatakan bahwa pihaknya sangat menyesalkan kejadian ini dan berharap agar pelaku segera tertangkap. “Kami menyerukan kepada seluruh warga, terutama para remaja dan perempuan muda, untuk tidak menyembunyikan kehamilan atau melakukan tindakan yang melanggar hukum. Pemerintah siap memberikan pendampingan dan solusi bagi siapa pun yang mengalami masalah,” ujarnya.
Upaya Pencegahan dan Edukasi
Peristiwa tragis ini menjadi tamparan keras bagi semua pihak untuk lebih aktif dalam edukasi kesehatan reproduksi, terutama di kalangan remaja. Psikolog anak dan keluarga, Dr. Rina Astuti, menilai bahwa kurangnya komunikasi antara anak dan orang tua, serta stigma sosial terhadap kehamilan di luar nikah, menjadi salah satu faktor penyebab kejadian seperti ini.
“Kita harus menciptakan lingkungan yang aman bagi remaja untuk bicara, khususnya jika mereka berada dalam situasi yang sulit. Jangan sampai rasa takut atau malu membuat mereka mengambil jalan pintas yang merugikan,” kata Dr. Rina.
Ajakan untuk Peduli dan Melapor
Pihak kepolisian juga mengajak masyarakat untuk segera melapor apabila mengetahui informasi sekecil apa pun terkait kasus ini. Informasi dari masyarakat sangat penting untuk membantu proses penyelidikan.
“Jika ada yang melihat seseorang membuang sesuatu mencurigakan di kanal sekitar waktu kejadian, atau mengenal perempuan yang sempat hamil namun tiba-tiba tidak lagi mengandung, segera laporkan ke kami,” ujar Kanit Reskrim Polsek Sangatta Utara.
Kasus totebag berisi jasad bayi ini bukan hanya menyisakan duka, tetapi juga menjadi pengingat bahwa masih banyak permasalahan sosial yang harus diatasi bersama. Edukasi, empati, dan akses terhadap layanan kesehatan serta konseling adalah kunci utama untuk mencegah tragedi serupa terulang kembali di masa depan.
Pihak kepolisian berjanji akan terus mengusut kasus ini hingga tuntas dan memastikan bahwa pelaku mendapatkan hukuman yang setimpal.