PASER – Sebuah langkah signifikan dalam pengembangan ekonomi pedesaan tengah berlangsung di Desa Klempang Sari, Kecamatan Kuaro, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur. Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Klempang Sari kini memiliki fasilitas peternakan modern berupa kandang ayam sistem closed house (tertutup), dan siap memulai produksi ayam pedaging secara massal.
Peresmian kandang ayam ini menandai babak baru dalam pengelolaan potensi lokal. Sistem closed house yang digunakan memungkinkan kontrol suhu, ventilasi, pencahayaan, dan kelembaban secara otomatis, sehingga menciptakan kondisi ideal untuk pertumbuhan ayam pedaging. Dengan teknologi ini, produktivitas diharapkan meningkat secara signifikan dibandingkan dengan sistem tradisional terbuka.
Kepala Desa Klempang Sari, Muhammad Ridwan, menyampaikan bahwa pembangunan kandang ayam modern ini adalah hasil kolaborasi antara pemerintah desa dan pihak swasta, serta didukung oleh dana desa. “Kami ingin memberikan nilai tambah bagi masyarakat melalui usaha yang berkelanjutan. Peternakan ayam dengan sistem modern ini adalah bentuk nyata dari pemanfaatan dana desa untuk kesejahteraan bersama,” ujarnya saat ditemui usai peresmian, Jumat (25/4/2025).
Kandang berkapasitas 15.000 ekor ayam ini diproyeksikan menghasilkan puluhan ton daging ayam setiap siklus panen. Dalam satu tahun, diperkirakan akan terjadi 5-6 siklus panen, tergantung kondisi pasar dan cuaca. Dengan target tersebut, Desa Klempang Sari berambisi menjadi salah satu pusat produksi ayam pedaging terbesar di Kabupaten Paser.
Direktur Bumdes Klempang Sari, Ahmad Fauzi, mengungkapkan bahwa sistem closed house ini tidak hanya memberikan keuntungan dari sisi produktivitas, tetapi juga efisiensi biaya operasional. “Kami dapat mengontrol penggunaan pakan, air, dan listrik dengan lebih efisien. Selain itu, risiko penyakit bisa ditekan karena ayam tidak kontak langsung dengan lingkungan luar,” jelas Fauzi.
Selain menjadi sumber pendapatan bagi desa, peternakan ini juga membuka peluang kerja bagi warga sekitar. Setidaknya 10 warga desa telah direkrut untuk mengelola operasional kandang, mulai dari teknisi, petugas kebersihan, hingga tenaga administrasi. Program pelatihan juga telah disiapkan agar para pekerja memahami cara kerja teknologi closed house secara menyeluruh.
Dukungan dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Paser juga turut mendorong kesuksesan proyek ini. Kepala dinas, drh. Yuliantri, menyambut baik inovasi yang dilakukan Desa Klempang Sari. Ia menilai, adopsi sistem peternakan modern di desa-desa adalah langkah strategis untuk memperkuat ketahanan pangan daerah. “Kami siap mendampingi dan memberikan pelatihan teknis serta monitoring kesehatan hewan secara berkala,” ucap Yuliantri.
Pihak Bumdes juga telah menjalin kemitraan dengan perusahaan pemasok pakan ternak dan pembeli ayam potong di wilayah Kalimantan Timur. Kerja sama ini diharapkan memberikan kepastian pasar dan menjaga stabilitas harga ayam dari peternakan Klempang Sari.
Langkah ini mendapat respons positif dari masyarakat. Salah satu warga, Siti Aminah (42), menyebut kehadiran kandang ayam ini membawa harapan baru bagi ekonomi desa. “Kami merasa bangga dan senang. Semoga peternakan ini sukses dan membawa manfaat untuk semua warga,” ujarnya.
Dengan kehadiran kandang ayam modern ini, Desa Klempang Sari tidak hanya menunjukkan kemajuan dalam pemanfaatan teknologi di sektor peternakan, tetapi juga membuktikan bahwa desa bisa menjadi motor penggerak ekonomi melalui inisiatif mandiri. Ke depan, jika produksi stabil dan permintaan pasar meningkat, pihak Bumdes berencana menambah jumlah kandang dan memperluas skala produksi.
Proyek ini diharapkan menjadi contoh inspiratif bagi desa-desa lain di Kabupaten Paser, bahkan di seluruh Kalimantan Timur. Pemerintah kabupaten pun menyatakan kesiapan untuk mereplikasi model serupa di desa lain yang memiliki potensi serupa.
Sebagai upaya jangka panjang, Bumdes Klempang Sari juga berencana mengembangkan sektor hilir dengan membangun unit pengolahan daging ayam dan rumah potong hewan berskala kecil. “Kami ingin membentuk ekosistem usaha dari hulu ke hilir, sehingga nilai tambah dari produk ayam ini bisa dirasakan langsung oleh masyarakat desa,” pungkas Ahmad Fauzi.
Dengan semangat kolaboratif dan inovasi yang kuat, Desa Klempang Sari tengah menorehkan sejarah baru sebagai desa mandiri dan produktif berbasis peternakan modern. Ini adalah langkah maju menuju desa yang tidak hanya mandiri secara ekonomi, tetapi juga berdaya saing tinggi di tingkat regional.