Kemiskinan Ekstrem di Bontang Nyaris Nol, Hanya Tersisa 7 Keluarga

- Jurnalis

Kamis, 10 April 2025 - 13:18 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Bontang, Kalimantan Timur — Pemerintah Kota (Pemkot) Bontang mengklaim telah hampir menyelesaikan persoalan kemiskinan ekstrem di wilayahnya. Berdasarkan data terbaru, saat ini hanya tersisa tujuh kepala keluarga (KK) yang masuk dalam kategori kemiskinan ekstrem.

Wali Kota Bontang, Basri Rase, dalam keterangan resminya mengatakan bahwa capaian ini merupakan hasil kerja kolaboratif antara pemerintah daerah, dinas terkait, serta keterlibatan aktif masyarakat.

“Kami terus mendorong intervensi yang tepat, mulai dari bantuan sosial, akses layanan kesehatan, hingga peningkatan kapasitas ekonomi warga melalui pelatihan dan program pemberdayaan,” ujar Basri dalam konferensi pers, Rabu (9/4).

Baca Juga :  Sustainable Tourism in Bali: Balancing Preservation and Growth

Menurut data dari Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat Kota Bontang, jumlah keluarga yang sebelumnya masuk kategori kemiskinan ekstrem telah berhasil diturunkan secara signifikan selama tiga tahun terakhir. Pada 2022 tercatat 182 KK, dan kini tinggal 7 KK yang masih dalam proses penanganan.

Kepala Dinas Sosial Bontang, Yusran Hadi, menjelaskan bahwa pihaknya akan terus mengawal pendampingan terhadap keluarga yang tersisa tersebut. Ia menyebut, berbagai skema bantuan seperti Program Keluarga Harapan (PKH), bantuan sembako, dan program padat karya tetap digulirkan secara konsisten.

Baca Juga :  Pria di Kubar Curi Sekarung Beras, Sebagian untuk Makan

“Target kami, sebelum akhir tahun 2025, angka kemiskinan ekstrem di Bontang bisa benar-benar nol,” kata Yusran.

Pemerintah pusat sebelumnya menargetkan penghapusan kemiskinan ekstrem di Indonesia pada 2024. Namun, Basri Rase menegaskan bahwa Bontang siap menjadi salah satu kota yang lebih cepat merealisasikan target tersebut.

Meski demikian, berbagai pihak mengingatkan agar klaim tersebut tetap disertai dengan verifikasi data yang transparan dan validasi lapangan agar tak hanya menjadi angka di atas kertas.

Berita Terkait

Pemprov Kaltim Siapkan Rencana Penanganan Banjir, Anggarkan Rp 100 M per Daerah
Rudy Mas’ud Perkuat Tenaga Kesehatan Kaltim Lewat Program Gratispol Khusus
Penemuan Mengejutkan: Totebag Berisi Jasad Bayi Gegerkan Warga Sangatta Utara
FPK Kaltim Tegaskan Dukungan Penuh terhadap Program Gubernur Kalimantan Timur
Jalan Tembus Kaltim-Kalsel Resmi Dibuka, Pangkas Jarak Tempuh hingga 118 Kilometer
Kukar Lestarikan 110 Ribu Hektare Lahan Gambut Demi Kelestarian Lingkungan
Rudy Mas’ud dan Dedi Mulyadi Jalin Kolaborasi Strategis untuk Majukan Pertanian
UINSI Samarinda Dorong Pendidikan Tinggi Gratis, Ini Strateginya
Berita ini 2 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 13 Juni 2025 - 14:32 WIB

Pemprov Kaltim Siapkan Rencana Penanganan Banjir, Anggarkan Rp 100 M per Daerah

Selasa, 10 Juni 2025 - 14:13 WIB

Rudy Mas’ud Perkuat Tenaga Kesehatan Kaltim Lewat Program Gratispol Khusus

Selasa, 27 Mei 2025 - 15:39 WIB

Penemuan Mengejutkan: Totebag Berisi Jasad Bayi Gegerkan Warga Sangatta Utara

Senin, 26 Mei 2025 - 16:01 WIB

FPK Kaltim Tegaskan Dukungan Penuh terhadap Program Gubernur Kalimantan Timur

Jumat, 16 Mei 2025 - 10:32 WIB

Jalan Tembus Kaltim-Kalsel Resmi Dibuka, Pangkas Jarak Tempuh hingga 118 Kilometer

Berita Terbaru

Nasional

Jalur Afirmasi SPMB 2025: Syarat dan Kuota Terbaru

Rabu, 11 Jun 2025 - 10:46 WIB