Samarinda – Gubernur Kalimantan Timur terpilih, Rudy Mas’ud, bersama Wakil Gubernur Seno Aji, menegaskan komitmennya untuk memperkuat sektor kesehatan di Kalimantan Timur. Salah satu langkah strategis yang akan mereka ambil adalah dengan menyiapkan tenaga kesehatan unggul, termasuk dokter spesialis, melalui program Gratispol Khusus—program pendidikan gratis bagi calon tenaga medis yang ditujukan khusus untuk wilayah Kaltim.
Dalam pidato perdananya usai ditetapkan sebagai gubernur terpilih, Rudy Mas’ud menekankan pentingnya pemerataan akses layanan kesehatan berkualitas di seluruh penjuru Kalimantan Timur, termasuk daerah-daerah pedalaman dan perbatasan. Ia menyadari bahwa ketersediaan tenaga medis, terutama dokter spesialis, masih sangat minim di beberapa wilayah.
“Kami melihat kebutuhan mendesak untuk memperkuat infrastruktur kesehatan, khususnya ketersediaan SDM medis. Program Gratispol Khusus akan menjadi solusi jangka panjang untuk menyiapkan tenaga kesehatan yang kompeten dan mengakar di daerahnya sendiri,” ujar Rudy Mas’ud.
Program Gratispol Khusus: Solusi Kesehatan Berkelanjutan
Program Gratispol Khusus adalah program pendidikan kedokteran dan spesialisasi yang seluruh biayanya ditanggung oleh pemerintah provinsi. Program ini ditargetkan untuk putra-putri daerah Kaltim, terutama dari latar belakang ekonomi kurang mampu, yang memiliki potensi dan minat kuat di bidang kesehatan.
Dalam skemanya, mahasiswa akan dikuliahkan hingga menjadi dokter umum dan bahkan dokter spesialis, dengan kewajiban untuk mengabdi di wilayah Kaltim setelah lulus selama jangka waktu tertentu. Hal ini diharapkan dapat menciptakan sistem regenerasi tenaga kesehatan yang berkelanjutan.
Wakil Gubernur terpilih, Seno Aji, menambahkan bahwa pendekatan ini tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan jangka pendek, tetapi juga membentuk sistem pelayanan kesehatan berbasis komunitas yang mandiri.
“Kita ingin anak-anak daerah menjadi bagian dari solusi. Ketika mereka selesai pendidikan, mereka kembali ke kampung halamannya untuk melayani masyarakat. Inilah bentuk pembangunan dari, oleh, dan untuk rakyat,” kata Seno Aji.
Fokus pada Daerah 3T dan Pemerataan Layanan Kesehatan
Rudy Mas’ud menyoroti ketimpangan layanan kesehatan antara kota besar seperti Samarinda dan Balikpapan dengan daerah-daerah terluar, tertinggal, dan terdepan (3T) seperti Mahakam Ulu dan Kutai Barat. Program ini juga akan dilengkapi dengan pembangunan fasilitas pendukung seperti rumah sakit pratama, puskesmas rawat inap, dan penyediaan alat medis modern.
Ia juga menyebutkan bahwa ke depan akan ada kerja sama intensif antara Pemerintah Provinsi Kaltim dengan universitas dan institusi pendidikan kedokteran, baik dalam negeri maupun luar negeri, untuk memastikan kualitas lulusan program Gratispol Khusus.
Komitmen Pendanaan dari APBD dan Kemitraan
Untuk mendukung program ambisius ini, Rudy Mas’ud dan Seno Aji telah menyiapkan kerangka pendanaan yang kuat dari APBD Provinsi. Mereka juga membuka ruang kolaborasi dengan sektor swasta dan BUMD di Kaltim untuk ikut serta dalam program beasiswa tenaga kesehatan ini.
Program Gratispol Khusus menjadi bagian integral dari visi besar pasangan Rudy-Seno untuk membangun Kalimantan Timur sebagai provinsi yang maju, seimbang, dan berkeadilan sosial.
“Investasi terbesar adalah pada manusianya. Dengan menyiapkan dokter-dokter spesialis dari putra daerah sendiri, kita bukan hanya memperbaiki layanan kesehatan, tapi juga menciptakan masa depan yang lebih sehat dan berdaya,” tutur Rudy Mas’ud.
Dukungan Masyarakat dan Tenaga Kesehatan
Gagasan ini disambut positif oleh berbagai elemen masyarakat dan kalangan tenaga kesehatan. Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Wilayah Kalimantan Timur, dr. Nur Rahman, SpPD, mengatakan bahwa program ini bisa menjadi terobosan besar dalam mengatasi kekurangan dokter spesialis di daerah.
“Jika dilaksanakan konsisten, program ini bisa menjadi model nasional. Tidak banyak provinsi yang berani investasi sebesar ini untuk sektor kesehatan,” ucap dr. Nur.
Masyarakat juga menyambut baik rencana ini. Salah satu warga dari Kutai Timur, Fitriani, berharap program ini bisa segera terealisasi. “Anak saya bercita-cita jadi dokter, tapi biaya kuliah terlalu tinggi. Kalau ada Gratispol Khusus, itu harapan besar bagi keluarga kami,” ujarnya haru.
Komitmen Rudy Mas’ud dan Seno Aji untuk membenahi sektor kesehatan di Kalimantan Timur bukan sekadar janji politik, tapi langkah konkret dengan strategi jangka panjang. Melalui program Gratispol Khusus, mereka tidak hanya ingin mencetak dokter, tetapi membangun sistem kesehatan yang berpihak pada rakyat, terutama di daerah yang selama ini terpinggirkan.
Dengan pendekatan berbasis pendidikan dan pemberdayaan lokal, Rudy Mas’ud menunjukkan bahwa pembangunan sumber daya manusia adalah fondasi utama menuju Kaltim yang sehat, mandiri, dan berkelanjutan.