Hebat! Balikpapan Dipuji Menteri LH karena Inovasi Kelola Sampah

- Jurnalis

Rabu, 16 April 2025 - 13:35 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Balikpapan, Kalimantan Timur – Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Siti Nurbaya Bakar, menyebut Kota Balikpapan sebagai salah satu daerah yang mampu menjadi contoh nasional dalam hal pengelolaan sampah. Pernyataan ini disampaikannya saat melakukan kunjungan kerja ke Balikpapan, Selasa (15/4), dalam rangka evaluasi program pengelolaan lingkungan hidup dan pengurangan sampah plastik di kawasan perkotaan.

Menurut Menteri Siti, Balikpapan telah menunjukkan kemajuan signifikan dalam pengelolaan sampah rumah tangga dan sampah plastik melalui program-program berbasis masyarakat dan dukungan pemerintah daerah yang konsisten.

“Balikpapan adalah kota yang sangat potensial menjadi contoh nasional. Pemerintah kota, komunitas, dan masyarakatnya punya kesadaran tinggi terhadap lingkungan. Ini harus menjadi inspirasi bagi kota-kota lain di Indonesia,” ujar Menteri Siti dalam konferensi pers usai kunjungan ke Tempat Pengolahan Akhir (TPA) Manggar.

Pengelolaan Sampah Berbasis Komunitas

Salah satu aspek yang paling diapresiasi oleh Menteri LH adalah keterlibatan aktif masyarakat dalam program pemilahan sampah dari sumbernya. Kota Balikpapan telah lama mengembangkan sistem pengelolaan sampah berbasis komunitas yang terintegrasi dengan bank sampah, pengomposan, dan pengolahan sampah plastik menjadi produk bernilai ekonomis.

Pemerintah Kota Balikpapan mencatat bahwa hingga awal tahun 2025, terdapat lebih dari 150 bank sampah aktif yang tersebar di berbagai kelurahan. Tidak hanya itu, beberapa sekolah dan perkantoran juga telah menerapkan program “Zero Waste to Landfill” secara mandiri.

“Ini bentuk nyata partisipasi warga. Kami ingin Balikpapan tidak hanya bersih, tapi juga menjadi kota yang tangguh secara lingkungan,” kata Rahmad Mas’ud, Wali Kota Balikpapan.

Inovasi dan Teknologi

Selain program komunitas, penggunaan teknologi dalam pengelolaan sampah juga menjadi daya tarik tersendiri. Di TPA Manggar, misalnya, diterapkan sistem sanitary landfill yang ramah lingkungan, serta pemanfaatan gas metana untuk kebutuhan energi skala kecil.

Baca Juga :  Eksplorasi Mangrove Kampung Baru: Surga Tersembunyi untuk Healing di Pesisir PPU

Pemerintah kota juga menggandeng sektor swasta dan lembaga pendidikan untuk mengembangkan teknologi pengolahan limbah organik menjadi pupuk dan biogas. Hal ini dinilai mampu menurunkan volume sampah yang masuk ke TPA hingga 30% dalam dua tahun terakhir.

Menteri Siti menyampaikan, kolaborasi semacam ini penting untuk memperkuat pilar-pilar ekonomi sirkular, sebuah pendekatan yang kini diadopsi banyak negara maju.

Tantangan dan Harapan

Meski telah menunjukkan capaian yang membanggakan, Balikpapan masih menghadapi sejumlah tantangan, terutama dalam hal edukasi berkelanjutan kepada masyarakat dan keterbatasan lahan untuk ekspansi TPA. Namun demikian, semangat kolaboratif antara pemerintah, swasta, dan warga menjadi modal penting untuk menghadapi persoalan tersebut.

Baca Juga :  Program Makan Bergizi Gratis di Kota Balikpapan, Capai 7 Sekolah dan Ribuan Siswa

“Pemerintah pusat akan terus mendukung kota seperti Balikpapan yang serius mengelola sampah. Kita ingin kota-kota di Indonesia memiliki sistem pengelolaan sampah yang bukan hanya bersih, tapi juga memberi nilai tambah,” tambah Menteri Siti.

Kementerian LHK berencana menjadikan Balikpapan sebagai kota percontohan dalam program “Kota Tanpa Sampah 2030” dan akan memberikan dukungan berupa bantuan teknis dan pelatihan sumber daya manusia.

Balikpapan dan Masa Depan Kota Hijau

Dengan populasi yang terus tumbuh dan urbanisasi yang pesat, pengelolaan sampah menjadi isu strategis bagi Balikpapan. Namun dengan langkah-langkah nyata yang telah dilakukan, kota ini dinilai berada di jalur yang tepat untuk menjadi pelopor kota hijau di Indonesia.

Bagi warga Balikpapan, pengakuan dari Menteri Lingkungan Hidup menjadi suntikan semangat untuk terus menjaga kebersihan kota.

“Kami bangga tinggal di Balikpapan. Kesadaran membuang sampah pada tempatnya dan memilah sampah sudah menjadi kebiasaan. Harapannya, generasi muda juga terus dilibatkan dalam menjaga lingkungan,” ujar Yuni, seorang warga Kelurahan Damai Bahagia.

Melalui komitmen dan kerja bersama, Balikpapan bukan hanya mampu menjadi kota yang bersih dan sehat, tetapi juga dapat menginspirasi banyak daerah lain dalam pengelolaan sampah yang berkelanjutan dan berbasis pada nilai gotong royong.

Berita Terkait

SPMB Balikpapan 2025: Lima Jalur Masuk SMA dan SMK, Ini Jadwal Lengkapnya
Pertamax Langka di Balikpapan, SPBU Diserbu Warga yang Beralih ke Pertalite
Waspada Cuaca Ekstrem! BMKG Balikpapan Peringatkan Potensi Angin Puting Beliung Saat Peralihan Musim
PAD Kota Balikpapan Berhasil Menembus Rp 1 Triliun, Simak Alasannya
10 Fakta Kota Balikpapan yang Jarang Orang Ketahui
Berita ini 2 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 16 Juni 2025 - 13:48 WIB

SPMB Balikpapan 2025: Lima Jalur Masuk SMA dan SMK, Ini Jadwal Lengkapnya

Senin, 19 Mei 2025 - 11:07 WIB

Pertamax Langka di Balikpapan, SPBU Diserbu Warga yang Beralih ke Pertalite

Selasa, 29 April 2025 - 15:17 WIB

Waspada Cuaca Ekstrem! BMKG Balikpapan Peringatkan Potensi Angin Puting Beliung Saat Peralihan Musim

Rabu, 16 April 2025 - 13:35 WIB

Hebat! Balikpapan Dipuji Menteri LH karena Inovasi Kelola Sampah

Minggu, 23 Februari 2025 - 19:34 WIB

PAD Kota Balikpapan Berhasil Menembus Rp 1 Triliun, Simak Alasannya

Berita Terbaru

Nasional

Jalur Afirmasi SPMB 2025: Syarat dan Kuota Terbaru

Rabu, 11 Jun 2025 - 10:46 WIB