BERAU – Pemerintah Kabupaten Berau melalui Dinas Pangan membuka peluang bagi korban banjir Berau untuk mengusulkan bantuan berupa beras. Langkah ini diambil sebagai respons atas bencana banjir yang melanda sejumlah wilayah di Berau, Kalimantan Timur, dalam beberapa pekan terakhir. Bantuan beras tersebut berasal dari Cadangan Pangan Pemerintah Daerah (CPPD), yang diperuntukkan untuk kondisi darurat seperti bencana alam.
Kepala Dinas Pangan Berau, Sri Juniarsih, menjelaskan bahwa mekanisme pengajuan bantuan ini bisa dilakukan oleh perwakilan masyarakat atau pemerintah kampung yang terdampak banjir. Mereka cukup mengajukan permohonan secara resmi ke Dinas Pangan dengan menyertakan data jumlah kepala keluarga atau individu yang menjadi korban banjir.
“Cadangan pangan ini memang disiapkan untuk kondisi darurat seperti bencana banjir yang terjadi sekarang. Kami sangat terbuka bagi masyarakat yang terdampak untuk mengajukan permohonan bantuan,” ujarnya, Senin (14/4/2025).
Menurut Sri, bantuan beras ini bersifat darurat dan ditujukan untuk meringankan beban korban banjir Berau yang mengalami gangguan pasokan pangan akibat banjir. Ia juga menegaskan bahwa setiap permohonan akan diverifikasi terlebih dahulu agar bantuan tepat sasaran.
“Kami tidak serta-merta langsung menyalurkan begitu saja. Akan ada tim yang turun untuk memverifikasi apakah wilayah tersebut memang terdampak dan membutuhkan bantuan. Prinsipnya adalah keadilan dan ketepatan sasaran,” jelasnya.
Puluhan Kampung Terdampak
Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Berau, setidaknya 20 kampung di beberapa kecamatan mengalami dampak banjir cukup parah. Salah satunya adalah Kecamatan Segah dan Kecamatan Kelay, yang menjadi langganan banjir tahunan akibat luapan sungai.
Di Kampung Long Laai, Kecamatan Segah, banjir setinggi lebih dari satu meter memaksa puluhan warga mengungsi ke tempat yang lebih tinggi. Banyak warga yang kehilangan bahan pangan karena rumah terendam air. Dalam kondisi seperti ini, bantuan dari pemerintah sangat dibutuhkan.
“Beras itu kebutuhan pokok. Kalau bisa cepat disalurkan, sangat membantu sekali bagi kami yang terdampak,” kata Junaidi, warga Long Laai.
Dinas Pangan Berau menyebutkan bahwa saat ini tersedia sekitar 50 ton cadangan beras dalam gudang penyimpanan pemerintah daerah. Jumlah tersebut dinilai cukup untuk memenuhi kebutuhan mendesak hingga beberapa minggu ke depan, tergantung dari jumlah pengajuan yang masuk.
Koordinasi Antarinstansi
Penyaluran bantuan beras ini tidak hanya menjadi tanggung jawab Dinas Pangan semata. Pemerintah daerah juga menggandeng BPBD, Dinas Sosial, dan aparat kecamatan untuk mempercepat distribusi dan memastikan tidak ada tumpang tindih data penerima.
Menurut Kepala BPBD Berau, M. Haris, pihaknya akan memberikan dukungan berupa data wilayah terdampak, hasil pantauan lapangan, serta sarana transportasi untuk menjangkau daerah terpencil.
“Kami siap berkoordinasi dengan semua pihak agar bantuan ini cepat diterima warga yang membutuhkan. Banyak kampung yang hanya bisa dijangkau lewat sungai, dan itu tentu jadi tantangan tersendiri,” kata Haris.
Ia juga menambahkan bahwa selain beras, kebutuhan lain seperti air bersih, obat-obatan, dan perlengkapan tidur juga menjadi prioritas penanganan. Namun untuk bantuan pangan, saat ini yang paling memungkinkan untuk segera disalurkan adalah beras dari CPPD.
Masyarakat Diminta Aktif Melapor
Dinas Pangan Berau mengimbau agar masyarakat tidak ragu melapor atau mengusulkan bantuan apabila mengalami kesulitan akibat banjir. Pemerintah kampung dan RT/RW juga diharapkan proaktif dalam mendata warga yang terdampak dan menyusun pengajuan secara kolektif.
“Semakin cepat pengajuan masuk, semakin cepat juga kami bisa memprosesnya. Kami ingin bantuan ini benar-benar sampai ke mereka yang membutuhkan,” tegas Sri Juniarsih.
Proses pengajuan bantuan dapat dilakukan dengan surat resmi yang ditandatangani kepala kampung atau lurah, dilampiri data korban banjir, serta foto-foto kondisi banjir sebagai bukti pendukung. Pengajuan bisa langsung dikirim ke kantor Dinas Pangan Berau di Tanjung Redeb atau melalui email resmi dinas.
Dukungan dari Pemerintah Provinsi dan Pusat
Pemerintah Kabupaten Berau juga tengah menjajaki kemungkinan dukungan tambahan dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur dan Badan Pangan Nasional. Apabila diperlukan, pengajuan penambahan cadangan beras akan diajukan ke tingkat provinsi maupun pusat.
“Kami ingin memastikan tidak ada warga yang kelaparan di tengah bencana ini. Jika cadangan di daerah mulai menipis, kami akan segera meminta bantuan tambahan,” pungkas Sri.
Dengan adanya mekanisme ini, pemerintah berharap penanganan bencana banjir tidak hanya fokus pada evakuasi dan logistik, tetapi juga pemulihan kebutuhan dasar masyarakat, terutama pangan.











